Kamis, 06 Januari 2011

Tedi Ixdiana " Tebing , Tuhan dan Aku , Semangat yang Tak bisa Diganti


Bertubuh mungil, rambut panjang lurus , dan setelan bergaya TNI. Tawanya riang dan ramah menjawab setiap pertanyaan yang diajukan. Kepopulerannya di dunia panjat tebing tidak membuatnya jauh dari kesan sebagai orang yang tinggi hati dan membuat segan. Ialah Tedi Ixdiana, salah satu pioneer terbaik sekolah Panjat Tebing Skyger . kiprahnya ditebing alam sudah tidak diragukan lagi. Dari dunia panjat tebing inilah ia memulai karier barunya yang mebuatnya jatuh cinta.
Tedi Ixdiana mulai menggeluti dunia panjat tebing sekitar tahun 1987 saat masih duduk dikelas 3 SMP. Awalnya ia hanya sekedar ikut teman-temannnya berlatih kemudian menjadi kepincut di dunia yang sudah membesarkan namanya ini. Baru sekitar tahun 90-an ia mulai aktif. “ Awalnya tertarik panjat tebing karena melihat teman-teman latihan terus sepertinya menantang dan Alhamdulillah sampai sekarang jadi tidak bisa meninggalkan”, ungkapnya. Bukan hanya tebing-tebing Indonesia saja yang sudah dirayapinya, beberaap tebing di Negara di Asia lainnya pun sudah menjadi tempat penjelajahannya, bahkan sudah sampai ke Negeri Paman Sam. Anak ke-4 dari lima bersaudara ini begitu cinta dengan tebing. Jam terbangnya yang tinggi tidak heran jika ia sering menjadi supervisor beberapa acara serupa termasuk juga mengisi acara di beberapa televise baik nasional atau swasta. Walaupun kemampuannya didunia panjat tebing sudah tidak diragukan lagi namun menurutnya ia masih jarang untuk mengikuti kejuaraan-kejuaraan.” Kalo unutk kejuaraan sih jarang yah karena biasanya kejuaraan itu diwakili dari tiap lembaga taua komunitas tertentu , bukan dari Skyger. Kejuaraan yang pernah diikuti waktu itu di China. Waktu itu kejuaraan tebing alam. Sport climbing. Seringnya hanya pertukaran pemanjat dengan Negara-negara lain sama ekspedisi yang memang sampai sekarang sedang saya sama teman-teman saya lakukan adalah penyelesaian 1000 jalur untuk Indonesia”. Pria kelahiran 22 September 1971 ini selain mahir dalam panjat tebing juga piawai bermotorcross. Sesekali ditengah kegiatan memanjatnya , ia selingi dengan hobinya yang lain , motorcross. Lewat motorcross inilah Tedi menyabet predikat atlet terbaik Ikatan Motor Indonesia , Jawa Barat kategori Motorcross peringkat II di Grade B. dari keempat saudaranya yang lain , hanya dialah yang tertarik dengan panjat tebing. Adiknya , Taufanny Nugraha yang sekaligus merangkap menjadi fotografer pribadinya di alam juga seorang pemanjat namun ia cenderung dalam bidang pendokumentasian. Ia rela meninggalkan studinya untuk mendalami ilmu teknik geologi , dan hukum karena kecintaannya pada dunia panjat tebing. Menurutnya , ada rasa yang berbeda disetiap pemanjatan yang ia lakukan. “Beda tebing pasti berbeda tingket kesulitan, persiapan dan pengalaman”.
Baginya , panjat tebing bukan hanya olahraga atau sekedar hobi melainkan kegiatan ekstreme ini adalah hidupnya. “ Tebing menurut saya bukan hanya sekedar dinding yang saya panjat, tapi ketika melakukan pemanjatan inilah saya dilatih untuk menyatu dengannya, mengandalkan kepercayaan diri dan yakin  kepada Tuhan. Sangat dekat dengan Tuhan rasanya”, tuturnya.
Berbicara tentang ekspedisi , pria yang juga hobi dengan motorcross ini memiliki dua agenda terdekat. Ekspedisi terbarunya yang sedang gencar diselesaikannya yaitu pembuatan 1000 jalur untuk  Indonesia.  “Awalnya  tidak ada rencana untuk ekspedisi 1000 jalur tebing ini. Namun karena waktu itu teman-teman dari Skyger sendiri mencoba menghitung total jalur yang sudah dibuat ya akhirnya baru dari situlah muncul keinginan untuk menggenapkan jumlah jalur yang sudah saya dan teman-teman Skyger  buat. Ekspedisi ini memang mengejar kuantiti tapi yang terpenting bagi saya adalah safety procedure tempat pemanjatan. Bukan jumlah yang utama , kepuasan untuk mengenalkan panjat tebing yang mudah-mudahan bisa saya dapatkan. Inilah salah satu yang bisa saya berikan untuk Negara saya, ya supaya dunia panjat tebing Indonesia bisa semakin diminati oleh semua kalangan karena sebetulnya panjat tebing itu tidak hanya untuk laki-laki saja. Panjat tebing tidak melihat gender, usia dan latar belakang seseorang. Yang penting  modalnya berani”,  tutur Tedi yang sekaligus instruktur panjat tebing beberapa satuan elite TNI. Sebenarnya Tedi menargetkan penyelesaian pembuatan 1000 jalur ini di tahun 2010. Namun karena banyaknya kegiatan , terpaksa belum bisa diselesaikan. Jalur pemanjatannya bukan hanya berlokasi di Indonesia melainkan di beberapa Negara seperti Brunei , Malaysia, Cina , Amerika , Thailand, dan masih ada beberapa Negara lain walaupun memang sebagian besar jalur pemanjatannya dibuat di Indonesia. Tahun 2011 juga menjadi resolusi baginya. Rencananya di tahun ini ia akan melakukan sebuah ekspedisi lain yaitu “Seven Wall Expedition”. Di ekspedisi kali ini Tedi berniat membuka tujuh jalur tebing alam yang tersebar di kelima benua. “Mudah-mudahan bisa terkejar keduanya”, tuturnya penuh harap.
Cita – cita terbesarnya adalah menjelajah tebing-tebing di tanah Eropa. “ Untuk masalah goal, suatu saat nanti entah kapan pastinya saya juga belum tahu , saya hanya ingin melakukan pemanjatan di tebing-tebing Eropa. Grade pemanjatannya lumayan sulit inilah yang membuat saya ingin menjelajah sampai sana (Eropa-red). Yang penting selagi saya masih punya umur dan Tuhan masih mengijinkan , saya masih akan aktif  terus memanjat. Indonesia punya banyak sumber daya alam yang memadai untuk melakukan kegiatan climbing jadi tidak ada alasan juga panjat tebing Negara ini menjadi mundur. Hanya butuh pembinaan yang tepat untuk menciptakan atlet-atlet panjat yang bisa mengharumkan bangsa ini baik di kejuaraan atau ekspedisi”,kata Tedi.

2 komentar: